Jumat, 17 Februari 2012

Falsafah Islâm dan Tantangan Modernitas di Indonesia


Falsafah Islâm dan Tantangan Modernitas di Indonesia
(Dalam Kajian Islamisasi Sains)
Oleh    : Arif Rahman

filsafat merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk mencari kebenaran yang absolute, berbagai cara dan pendekatan yang dapat kita lakukan untuk mencapai kebenaran tersebut, tapi satu hal yang pasti, sesungguhnya kebenaran tidak ada yang absolute. Apa Kaitannya dengan falsafah Islâm di Indonesia, dapat kita katakan bahwa sesungguhnya falsafah Islâm di Indonesia tujuannya adalah untuk membebaskan dari pengaruh barat yang masuk melalui teknologi yang canggih dan  sama-sama mencari kebenaran yang hakiki, yaitu Allah ‘azza wa jallah.
falsafah Islâm terdiri dari wahyu -teks suci- dan akal -rasio. Dan tugas falsafah Islâm adalah umtuk berbakti kepada agama. Meskipun filsafat berdiri sendiri tapi dia masih bergantung pada agama itu sendiri karena dalam sejarah filsafat sendiri semuanya bergantung ada agama seperti halnya yang di lakukan terhadap gereja Kristen pada abad ke-20.[1] Dalam mengahadapi tantangan modernitas yang semakin lama semakin membabi buta terutama di Indonesia maka eksplorasi ajaran dan pemikirannya menjadikan falsafah Islâm sebagai suatu cara untuk memahami realitas dan konteksitas dari suatu paham tertentu. Yang jelas ketika kita berbicara tantangan modernitas kita pasti akan dihadapkan dengan kemajuan teknologi, dan kemajuan teknologi itu sendiri mayoritas bersumber dari non islâm yang notabene adalah orang barat dan orang barat kebanyakan dan hampir semua memakai ajaran atau doktrin dari filsafat barat seperti Marx dengan kapitalisme-nya ; August comte derngan positivisme-nya ; kant, hegel dengan kritisisme-nya; locked and hume dengan empirisme-nya. Itu semua adalah sebagian dari ajaran filsafat barat yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi yang ada pada saat ini.  setelah kita pahami secuil fenomena yang diatas, timbul pertanyaan bagi kita semua yaitu : Bagaimanakah peranan dari falsafah Islâm terhadap sains dan teknologi dan berada pada posisin yang mana,  Apakah falsafah Islâm dapat berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi ataukah masih mempertahankan  pemikiran dan ajaran-ajarannya. Mari coba kita jawab satu demi satu pertanyaan tadi, yang pertama tentang bagaimanakah peranan dari falsafah Islâm di Indonesia dan berada pada posisi yang mana ?
Peranan dari falsafah Islâm terutama di Indonesia sebenarnya sangat banyak di dunia teknologi karena falsafah Islâm mempunyai suatu teks suci yang merangkum semua kejadian dan seluk beluk dari alam dunia, akhirat dan alam-alam yang lain. Yang mana semua pemikiran barat dan yunani sudah ada dalam teks suci yang dijadian dasar bagi falsafah Islâm. Hanya saja para penganut atau dalam hal ini orang islam belum dapat menemukan dan menelaah lebih lanjut satu persatu dari teks suci yang selama ini mereka bangga-banggakan. Hal ini merupakan kesalahan yang sangat fatal jika dibiarkan terus menerus. Dan posisi yang selama ini terjadi adalah falsafah Islâm banyak mengkonsumsi pemikiran dan ajaran dari barat dan hampir jarang sekali mengeksplorai ajaran mereka. Sehingga kemajuan dalam berpikir yang bebas nilai sulit dilakukan dan kebanyakan dari mereka mengalami kesalahan metodologis dalam mempelajari falsafah Islâm.
Kita masuk pada pertanyaan yang kedua yaitu apakah falsafah Islâm dapat berkembang yang notabennya di Indonesia sejalan dengan perkembangan teknologi ataukah masih mempertahankan pemikiran dan ajaran-ajarannya yang tradisional yang ada di negeri ini?
Jawaban dari hal ini sebenarnya sangat simple tapi sulit sekali untuk di implementasikan.but , we must to try this, ok!
 Seperti ini, falsafah Islâm itu saya yakin pasti bisa berkembang dan bahkan lebih maju dari filsafat barat. Hal ini dapat terealisasi apabila ajaran falsafah Islâm itu sendiri memegang teguh pada prinsip dan konsepnya sendiri. Keunggulan dari falsafah Islâm dari barat yaitu bahwa barat hanya mengandalkan dunia empiris dan bersifat ontologis yang sekuler (meskipun dalam ajaran kant ada ajaran spiritulnya yang berkaitan dengan diri sendiri) sedangkan falsafah Islâm mengenal alam tidak hanya satu melainkan banyak dan kesemua itu adalah bersifat hirarkhi. Mau tidak mau umat islam atau dalam hal ini para filosof Islam harus dapat mengalahkan metode berpikir dari filsafat barat, dan dalam hal ini minimal mereka sampai dalam tataran islamisasi sains seperti yang ada pada tujuan dari kampus kita ini, yaitu islamisasi sains. Sebenarnya islamisasi sains itu sangat baik dan perlu untuk dilakukan karena kita telah paham bahwa semua yang terjadi dengan kemajuan teknologi saat ini adalah sumbernya dari al-qur’ân dan al-hadîts. Untuk mencapai tujuan tersebut kita harus paham tentang metodologis falsafah Islâm seperti apa?
Dalam hal ini antara rasionalitas dan teks suci, jangan sampai kita tergolong orang yang hanya memandang sesuatu itu dengan tekstual saja tapi harus paham tentang konteksnya. sebenarnya kalau kita mencoba untuk berpikir dan merenung lebih jauh sebenarnya antara teks suci dan rasionalitas terletak pada tempat yang sejajar (tataran yang sama). Sehingga dapat berjalan beriringan. Hanya saja ketika rasionalitas keluar dari teks suci jangan sampai mengklaim bahwa itu salah, tapi seharusnyalah kita merefleksikan kembali apa yang telah kita pikirkan karena apa yang kita pikirkan pasti akan terwujud. Baik dalam hal apapun dan ini tidak menyangkut masalah axiologis. yang penting kita paham metodologinya. karena metodologi merupakan pisau psikoanalisis untuk menuju islamisasi sains.
Berikut ini merupakan peluang dan kesempatan bagi berkembangnya falsafah Islam di dunia terutama Indonesia di antaranya adalah :
(1)   Studi Biografis
Indonesia tentunya mempunyai banyak mempunyai berbagai kesempatan dalam memperkenalkan ribuan ilmuan-filosof Muslim dengan melalui study di berbagai universitas terutama di Universitas Agama seperti di UIN Sunan Gunung Djati  Bandung dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sekitarnya yang tentunya akan menjadi ladang sejarah bagi timbulnya falsafah Islam di Indonesia.

(2)   Studi Gnomologis,
yang mencoba membahas berbagai karya hikmah yang pernah dibuat oleh para filosof Muslim yang dulu sangat berkembang di dunia Timur dan Barat (Andalusia).

(3)   sains Islam
Ilmu inilah yang sangat penting bagi kemajuan falsafah Islam di Indonesia karena dengan sains Islam bisa menguasai dunia pengetahuan bukan dengan cara perang militer melainkan dengan menggunakan Akal fikiran seperti halnya yang di lakukan oleh orang yahudi (Amerika) terhadap Indonesia melalui dunia cyber (dunia maya).[2]

(4)   filsafat Perennial
yang membahas pemikiran dari berbagai pemikir Muslim perenial yang umumnya berasal dari Eropa, yang telah banyak menghasilkan karya-karya besar, dan terakhir

(5)   Filsafat Pasca-Ibn Rusyd
yang akan membicarakan perkembangan falsafah Islam setelah masa Ibn Rusyd hingga saat ini.

Dengan demikian, jelas bahwa Gerbang Masa Depan Falsafah Islam di Indonesia masih terbuka dan akan menjadi corak bagi berkembangya falsafah Islam di Dunia Timur dan Barat. sehingga falsafah Islam dapat menguasai dunia dengan memetakan kembali seluruh hasil pemikiran filsafat Islam dalam suatu kesatuan yang padu, karena Islam adalah rahmatâ li al-'âlamîn. Maka selayaknya Islam memberi corak kemajuan yang khas terhadap  dunia Kontemporer.



[1] Falsafah Umum (kumpulan artikel). Oleh Nanang Tahqiq.
[2] Kompas harian (tahun 2006) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes